selamat datang

Selasa, 13 April 2010

doa sesudah sholat lima waktu.

Di antara manfaat sholat lima waktu setiap hari ialah dihapuskannya dosa-dosa oleh Allah ta’aala. Subhaanallah...! Bayangkan, setiap seorang muslim selesai mengerjakan sholat yang lima waktu berarti ia baru saja membersihkan dirinya dari tumpukan dosa yang sadar tidak sadar telah dikerjakannya antara sholat yang baru ia kerjakan dengan sholat terakhir yang ia ia kerjakan sebelumnya.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ


Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu bahwa sesungguhnya Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Sholat lima waktu dan (sholat) Jum’at ke (sholat) Jum’at serta dari Ramadhan ke Ramadhan semua itu menjadi penghabus (dosanya) antara keduanya selama ia tidak terlibat dosa besar.” (HR Muslim 2/23)

Bila seorang muslim memahami dan meyakini kebenaran hadits di atas, niscaya ia tidak akan membiarkan satu kalipun sholat lima waktunya terlewatkan. Bahkan dalam hadits yang lain dikatakan bahwa bila seorang muslim khusyu dalam sholatnya, maka ia akan diampuni segenap dosanya di masa lalu. Subhaanallah...!


مَا مِنْ امْرِئٍ مُسْلِمٍ تَحْضُرُهُ صَلَاةٌ مَكْتُوبَةٌ فَيُحْسِنُ وُضُوءَهَا وَخُشُوعَهَا وَرُكُوعَهَا إِلَّا كَانَتْ كَفَّارَةً لِمَا قَبْلَهَا مِنْ الذُّنُوبِ مَا لَمْ يُؤْتِ كَبِيرَةً وَذَلِكَ الدَّهْرَ كُلَّهُ

“Tidak seorangpun yang bilamana tiba waktu sholat fardhu lalu ia membaguskan wudhunya, khusyu’nya, rukuknya, melainkan sholatnya menjadi penebus dosa-dosanya yang telah lampau, selagi ia tidak mengerjakan dosa yang besar. Dan yang demikian itu berlaku untuk seterusnya.” (HR Muslim 2/13)

Setiap hari manusia senantiasa melakukan dosa, baik sengaja maupun tidak. Maka seorang mu’min yang sadar pasti akan menempuh segenap upaya yang bisa mendatangkan ampunan Allah ta’aala dan dapat menghapuskan kesalahan-kesalahannya. Sehingga Allah ta’aala menggambarkan ciri orang bertaqwa sebagai orang yang bersegera menggapai ampunan Allah ta’aala.

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS Ali Imran ayat 133)

Seorang yang beriman dan bertaqwa sangat tamak akan ampunan Allah ta’aala sebab ia tahu benar bahwa jika ia wafat dalam keadaan telah diampuni segenap dosanya berarti ia akan mengalami ketenteraman dalam hidup di alam kubur dan di akhiratnya. Demikianlah Nabiyullah Ibrahim ’alihis-salaam tatkala bermunajat di hadapan Allah ta’aala:

وَالَّذِي أَطْمَعُ أَنْ يَغْفِرَ لِي خَطِيئَتِي يَوْمَ الدِّينِ

”...dan (Dialah Tuhan) Yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat". (QS Asy-Syuara ayat 8)

Maka untuk menyempurnakan datangnya ampunan Allah ta’aala dan dihapuskannya segenap kesalahan, seorang mu’min menutup sholat lima waktunya dengan membaca wirid yang diajarkan Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam. Suatu bentuk wirid yang Nabi shollallahu ’alaih wa sallam jamin akan menyebabkan semua kesalahan seseorang bakal dihapus Allah ta’aala walaupun sebanyak lautan.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ سَبَّحَ اللَّهَ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَحَمِدَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَكَبَّرَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ فَتْلِكَ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ وَقَالَ تَمَامَ الْمِائَةِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ غُفِرَتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu ia berkata bahwa Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Barangsiapa bertasbih (membaca SubhanAllah) 33 kali sesudah setiap sholat lalu bertahmid (membaca Alhamdulillah) 33 kali lalu bertakbir 33 (membaca Allah Akbar) kali maka itulah sembilanpuluh sembilan. Lalu ia menyempurnakan menjadi seratus dengan:

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Tidak ada ilah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segenap kerajaan dan miliknya segenap puji-pujian, dan Dia atas segala sesuatu Maha Berkuasa, maka dihapuskan segenap kesalahannya walaupun sebanyak lautan.” (HR Muslim 939)

Kamis, 08 April 2010

Mukjizat Sholat Dan Doa: Doa Yang Dikabulkan

Beberapa waktu yang lalu di kantor saya kedatangan seorang bapak, beliau mantan salah satu wartawan senior. Beliau bercerita tentang sakitnya penyakit radang empedu, penyakitnya sangat parah sehingga harapan hidupnya sangat menipis. Beliau menitipkan shodaqohnya untuk anak-anak Amalia dan memohon doa agar operasi yang dijalaninya berjalan dengan lancar sehingga masih ada harapan untuk berbuat baik untuk sesama.Wassalam,

"Saya yakin Mas Agus, hidup dan mati kita hanya di tangan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, kita hanya memohon dan berdoa semoga Allah memberkahi hidup dan mati kita sebagai hambaNya yang selalu bersyukur atas karuniaNya," begitu tuturnya, kacamatanya nampak basah tak mampu untuk ditutupinya. Berkali-kali beliau mengeluarkan kain pengelap untuk membersihkan kacamatanya. Usianya yang senja namun badannya masih terlihat tegap dan gagah tak terlihat bahwa di dalam dirinya ada sesuatu penyakit yang menggerogoti tubuhnya.

Perjalanan waktu begitu cepat. Bersamaan doa anak-anak Amalia yang dipanjatkan, operasi itu berjalan dengan lancar. Beliau kembali pulih dan bugar. Wajahnya berseri sewaktu saya berkunjung ke Rumah Sakit Harapan Kita. Beliau bercerita bahwa proses menuju kematian kita sungguh menakjubkan, dari rasa dingin naik ke kaki, betis sampai di kepala. Rasa dingin itu berjalan perlahan. "Terbayang oleh sayang malaikat maut segera mencabut nyawa saya, Mas Agus.."tuturnya, wajahnya penuh ekspressi yang jernih. "Tak lupa saya selalu mengucapkan syahadat, jangan sampai saya mati dalam keadaan sebagai orang yang ingkar," ucapnya dengan suara pelan.

Dalam keadaan antara sadar dan tidak, beliau mendengar suara anak-anak yang sedang melantunkan ayat suci al-Qur'an dan bayangan dirinya pada masa lalu semua berjalan dengan cepat dan nampak jelas semua yang telah dilakukannya, dosa-dosa yang membuat takut dirinya sendiri . Di saat itu juga beliau memohon ampun kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar diberikan kesempatan untuk bertaubat.

Ketika beliau berjanji untuk bertaubat, tiba-tiba sadarkan diri. Semua operasinya dinyatakan berjalan dengan baik dan lancar. Tubuhnya kembali pulih seperti sediakala. Dari pengalaman itu beliau menjadi yakin bahwa doa yang dipanjatkan secara sungguh-sungguh dan menyisihkan rizkinya untuk shodaqoh dengan keikhlasan membuat doa menjadi mustajab dan Allah berkenan mengabulkan permohonnya untuk sembuh dari sakitnya. Subhanallah.

--
Obatilah orang-orang yang sakit dengan shodaqoh, bentengilah harta kalian dengan zakat dan tolaklah bencana dengan berdoa (HR. Baihaqi).




Senin, 05 April 2010

100 khasiat rokok

*
memiliki khasiat sebagai obat batuk.
*
untuk mencegah keropos tulang.
*
berpotensi mengurangi gejala depresi dan menjaga kesehatan retina mata.
*
Selain kaya vitamin B6,
*


juga ternyata banyak mengandung serotonin yang sangat vital untuk menyeimbangkan mood.
*
untuk menjaga retina dari kerusakan cahaya akibat regenerasi retina. akan membuat seseorang tenang dan rileks. yang dapat membunuh bakteri, menghilangkan plaque,
*
mencegah gigi berlubang serta memelihara gusi. Antibacterial acids, seperti astringents, abrasive dan detergents yang berfungsi untuk membunuh bakteri,
*
mencegah infeksi dan menghentikan pendarahan pada gusi. mungkin terasa pedas dan sedikit membakar, karena terdapat kandungan serupa mustard di dalamnya yang merupakan substansi antibacterial acids tersebut.
*
Kandungan kimia seperti Klorida, Pottasium, Sodium Bicarbonate, Fluoride, Silika, Sulfur, Vitamin C,
*
Membersihkan gigi, memutihkan dan menyehatkan gigi dan gusi. Bahan-bahan ini sering diekstrak sebagai bahan penyusun pasta gigi.
*
menghilangkan bau tak sedap.
*
Memperkuat sistem kekebalan tubuh dari serangan Virus, Kuman dan Bakteri.
*
Mempertahankan tubuh dari serangan kanker dan HIV.
*
Menghentikan pertumbuhan sel tumor.
*
Meningkatkan fungsi otak, dengan kandungan asam linoleat (Omega 6) dan asam linolenat (Omega 3),
*
meningkatkan daya ingat, kecerdasan, dan relativitas sel otak agar
*
tidak cepat pikun.
*
Memperbaiki mikro (peredaran darah) ke otak dan sangat cocok diberikan pada lansia.
*
Meringankan berbagai jenis penyakit pernafasan, asma bronchial, bronchitis, gampang lelah, batuk kronis dan penyakit pernafasan lainnya.
*
Mengatasi gangguan tidur dan stress
*
merangsang syaraf pusat,
*
merangsang daya pikir,
*
meningkatkan gerakan peristaltik,
*
merangsang kejang,
*
meredakan sifat mendengkur
*
memiliki efek mencegah ejakulasi prematur
*
mematikan jamur Candida albicans
*
anti kejang, analgesik, anestetik,
*
pereda kejang pada otot polos,
*
penekan pengendali gerak, mengurangi sekresi cairan pada liang vagina,
*
penekan kekebalan tubuh, pelindung hati, dan antidiare, mengatasi batuk, bronchitis,
*
menghilangkan bau badan, mengobati luka bakar, mimisan, bisul, mata gatal dan merah, koreng dan gatal-gatal,
*
menghentikan pendarahan gusi, sariawan,
*
menghilangkan bau mulut, jerawat, keputihan,
*
dan mengurangi produksi air susu ibu yang berlebihan.
*
Menurunkan tekanan darah, merangsang pelepasan
*
hormon adrenalin dan memperlebar pembuluh darah, akibatnya darah mengalir
*
lebih cepat dan lancar dan memperingan kerja jantung memompa darah.
*
Membantu pencernaan, mencegah penggumpalan
*
darah, membantu menurunkan kadar
*
kolesterol. Mencegah mual, Membuat lambung menjadi nyaman, meringankan kram perut dan membantu mengeluarkan angin. membantu menetralkan efekmerusak yang disebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh. pelancar pencernaan
*
untuk meredakan pusing
*
muntah-muntah, influenza,
*
wasir, radang lambung dan radang payudara
*
campak, masuk angin, tekanan darah tinggi, dan lemah syahwat.
*
kentut (carminative), peluruh ASI (lactago), dan penambah nafsu makan,
*
ntuk melancarkan menstruasi,
*
meredakan serangan asma,
*
meringankan gejala rematik,
*
mengatasi perut kembung,
*
serta menyembuhkan rasa sakit kepala.
*
sebagai reaktor penghasil protein Growth Colony Stimulating Factor (GCSF), suatu hormon yang sangat penting dalam menstimulasi produksi darah.


Sabtu, 03 April 2010

Zakat

Makna Zakat
Secara Bahasa (lughat), berarti : tumbuh; berkembang dan berkah (HR. At-Tirmidzi) atau dapat pula berarti membersihkan atau mensucikan (QS. At-Taubah : 10). Seorang yang membayar zakat karena keimanannya nicaya akan memperoleh kebaikan yang banyak. Allah SWT berfirman : "Pungutlah zakat dari sebagian kekayaan mereka dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka.". (QS : At-Taubah : 103).

Sedangkan menurut terminologi syari'ah (istilah syara'), zakat berarti kewajiban atas harta atau kewajiban atas sejumlah harta tertentu untuk kelompok tertentu dalam waktu tertentu.


Sementara pengertian infaq adalah mengeluarkan harta yang mencakup zakat dan non zakat. Infaq ada yang wajib dan ada yang sunnah. Infaq wajib diantaranya zakat, kafarat, nadzar, dll. Infak sunnah diantara nya, infak kepada fakir miskin sesama muslim, infak bencana alam, infak kemanusiaan, dll. Terkait dengan infak ini Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim ada malaikat yang senantiasa berdo'a setiap pagi dan sore : "Ya Allah SWT berilah orang yang berinfak, gantinya. Dan berkata yang lain : "Ya Allah jadikanlah orang yang menahan infak, kehancuran".

Adapun Shadaqoh dapat bermakna infak, zakat dan kabaikan non materi. Dalam hadits Rasulullah SAW memberi jawaban kepada orang-orang miskin yang cemburu terhadap orang kaya yang banyak bershadaqoh dengan hartanya, beliau bersabda : "Setiap tasbih adalah shadaqoh, setiap takbir shadaqoh, setiap tahmid shadaqoh, setiap tahlil shadaqoh, amar ma'ruf shadaqoh, nahi munkar shadaqoh dan menyalurkan syahwatnya pada istri shadaqoh". Dan shadaqoh adalah ungkapan kejujuran ( shiddiq ) iman seseorang.

Selain itu, ada istilah shadaqah dan infaq, sebagian ulama fiqh, mengatakan bahwa sadaqah wajib dinamakan zakat, sedang sadaqah sunnah dinamakan infaq. Sebagian yang lain mengatakan infaq wajib dinamakan zakat, sedangkan infaq sunnah dinamakan shadaqah.

HIKMAH ZAKAT

Menghindari kesenjangan sosial antara aghniya dan dhu'afa.
Pilar amal jama'i antara aghniya dengan para mujahid dan da'i yang berjuang dan berda'wah dalam rangka meninggikan kalimat Allah SWT.
Membersihkan dan mengikis akhlak yang buruk
Alat pembersih harta dan penjagaan dari ketamakan orang jahat.
Ungkapan rasa syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan
Untuk pengembangan potensi ummat
Dukungan moral kepada orang yang baru masuk Islam
Menambah pendapatan negara untuk proyek-proyek yang berguna bagi ummat.
Selain itu juga, zakat merupakan ibadah yang memiliki nilai dimensi ganda, trasendental dan horizontal. Oleh sebab itu zakat memiliki banyak arti dalam kehidupan ummat manusia, terutama Islam. Zakat memiliki banyak hikmah, baik yang berkaitan dengan Allah SWT maupun hubungan sosial kemasyarakatan di antara manusia, antara lain

Menolong, membantu, membina dan membangun kaum dhuafa yang lemah papa dengan materi sekedar untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya. Dengan kondisi tersebut mereka akan mampu melaksanakan kewajibannya terhadap Allah SWT
Memberantas penyakit iri hati, rasa benci dan dengki dari diri orang-orang di sekitarnya berkehidupan cukup, apalagi mewah. Sedang ia sendiri tak memiliki apa-apa dan tidak ada uluran tangan dari mereka (orang kaya) kepadanya.
Menjadi unsur penting dalam mewujudakan keseimbanagn dalam distribusi harta (sosial distribution), dan keseimbangan tanggungjawab individu dalam masyarakat
Dapat menunjang terwujudnya sistem kemasyarakatan Islam yang berdiri atas prinsip-prinsip: Ummatn Wahidan (umat yang satu), Musawah (persamaan derajat, dan dan kewajiban), Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan Islam) dan Takaful Ijti'ma (tanggung jawab bersama)
Dapat mensucikan diri (pribadi) dari kotoran dosa, emurnikan jiwa (menumbuhkan akhlaq mulia menjadi murah hati, peka terhadap rasa kemanusiaan) dan mengikis sifat bakhil (kikir) serta serakah. Dengan begitu akhirnya suasana ketenangan bathin karena terbebas dari tuntutan Allah SWT dan kewajiban kemasyarakatan, akan selalu melingkupi hati.
Zakat adalah ibadah maaliyah yang mempunyai dimensi dan fungsi sosial ekonomi atau pemerataan karunia Allah SWT dan juga merupakan perwujudan solidaritas sosial, pernyataan rasa kemanusian dan keadilan, pembuktian persaudaraan Islam, pengikat persatuan ummat dan bangsa, sebagai pengikat bathin antara golongan kaya dengan yang miskin dan sebagai penimbun jurang yang menjadi pemisah antara golongan yang kuat dengan yang lemah
Mewujudkan tatanan masyarakat yang sejahtera dimana hubungan seseorang dengan yang lainnya menjadi rukun, damai dan harmonis yang akhirnya dapat menciptakan situasi yang tentram, aman lahir bathin. Dalam masyarakat seperti itu takkan ada lagi kekhawatiran akan hidupnya kembali bahaya komunisme 9atheis) dan paham atau ajaran yang sesat dan menyesatkan. Sebab dengan dimensi dan fungsi ganda zakat, persoalan yang dihadapi kapitalisme dan sosialisme dengan sendirinya sudah terjawab. Akhirnya sesuai dengan janji Allah SWT, akan terciptalah sebuah masyarakat yang baldatun thoyibun wa Rabbun Ghafur.
SYARAT-SYARAT WAJIB ZAKAT

Muslim
Aqil
Baligh
Milik Sempurna
Cukup Nisab
Cukup Haul
Penyebutan Zakat dan Infaq dalam Al Qur-an dan As Sunnah

Zakat (QS. Al Baqarah : 43)
Shadaqah (QS. At Taubah : 104)
Nafaqah (QS. At Taubah : 35)
Haq (QS. Al An'am : 141)
Al 'Afuw (QS. Al A'raf : 199)
Hukum Zakat
Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib (fardhu) atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk dalam kategori ibadah (seperti shalat, haji, dan puasa) yang telah diatur secara rinci dan paten berdasarkan Al-Qur'an dan As Sunnah, sekaligus merupakan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan perkembangan ummat manusia.

Macam-macam Zakat

Zakat Nafs (jiwa), juga disebut zakat fitrah.
Zakat Maal (harta).


JUAL BELI DALAM ISLAM

1. Pengertian Jual Beli

Perdagangan atau jual beli menurut bahasa berarti al-bai’,al-tijarah, dan al-mubadalah sebagaimana Allah SWT berfirman :

29. Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang kami anuge- rahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.


Menurut istilah terminology yang dimaksud jual beli adalah :

Menukar barang dengan barang atau barang dengan uangdenga jalan melepaskan hak milik yang satu kepada yang lain atas dasar saling merelakan (idris ahmad, fiqih al-syafi’iyah : 5)
Penukaran benda dengan benda lain dengan jalan saling merelakan atau memindahkan hak milik dengan ada penggantinya dengan cara yang dibolehkan.
Aqad yang tegak atas dasar penukaran harta atas harta, maka terjadilah penukaran hak milik secara tetap.(Hasbi Ash-Shiddiqi, peng.Fiqh muamalah :97)
Dari beberapa definisi tersebut penulis mengambil kesimpulan bahwasanya jual beli adalah suatu perjanjian yang dilakukan oleh kedua belah pihak dengan cara suka rela sehingga keduanya dapat saling menguntungkan, maka akan terjadilah penukaran hak milik secara tetap dengan jalan yang dibenarkan oleh syara’.Yang dimaksud sesuai dengan ketetapan hukum adalah memenuhu persyaratan-persyaratan, rukun-rukun dalam jual beli, maka jika syarat dan rukunnya tidak terpenuhi berarti tidak sesuai dengan ketentun syara’. Yang dimaksud benda dapat mencakup pengertan barang dan uang dan sifatnya adalah bernilai. Adapun benda-benda seperti alkohol, babi, dan barang terlarang lainnya adalah haram diperjual belikan. Bahwasanya Rasullullah bersabda :







Artinya : Dari jabir Rasulullah bersabda Sesungguhnya Allah dan Rasulnya mengharamkan jual beli arak, bangkai, babi, dan berhala. (HR. Jabir Ibn Abdillah)

2. Rukun dan Syarat Jual Beli

Rukun jual beli

Akad
Ikatan kata antara penjual dan pembeli, ikatan ini bias diucapkan secara langsung atau kalau tidak mampu(bisu)bias dengan surat-menyurat

Penjual dan pembeli
Ma’kud alaih(objek akad)
Benda-benda yang diperjual belikan

Syarat sah ijab Kabul :

Jangan ada yang memisahkan, jangan pembeli diam saja setelah penjual menyatakan ijab dan sebaliknya.
Jangan diselangi kata-kata lain antara ijab dan kabul.
Beragama islam.
Syarat benda yang menjadi objek akad :

Suci, maka tidak sah penjualan benda-benda najis, kecuali anjing untuk berburu.
Memberi manfaat menurut syara’.
Jangan dikaitkan atau digantungkan dengan hal-hal lain, missal : jika ayahku pergi kujual motor ini kepadamu.
Tidak dibatasi waktunya.
Dapat diserahkan dengan cepat ataupun lambat.
Milik sendiri.
Diketahui barang yang diperjual belikan tersebut baik berat, jumlah, takaran dan lain-lainnya.
3. Macam-macam jual beli :

Jual beli ditinjau dari segi hukumnya dibagi menjadi dua macam yaitu :

Jual beli yang syah menurut hukum dan batal menurut hukum
Dari segi obyek jual beli dan segi pelaku jual beli
Ditinjau dari segi benda yang yang dijadikan obyek jual beli dapat dikemukakan pendapat imam Taqiyuddin bahwa jual beli dibagai menjadi tiga bentuk :

jual beli benda yang kelihatan
maksudnya adalah pada wajtu melakukan akad jual beli benda atyau barang yang diperjualbelikan ada didepan penjual dan pembeli, seperti membeli beras dipasar dan boleh dilakukan.

Jual beli yang disebutkan sifat-sifatnya dalam janji
Sama dengan jual beli salam (pesanan), ataupun yang dilakukan secara tidak tunai (kontan). Maksudnya ialah perjanjian sesuatu yang penyarahan barang-barangnya ditangguhkan hingga masa tertentu.

Dalam salam berlaku semua syarat jual beli dan syarat-syarat tambahannya ialah :

Ketika melakukan akad salam disebutkan sifat-sifatnya yang mungkin dijangkau oleh pembeli, baik berupa barang yang dapat ditakar, ditimbang maupun diukur.
Dalam akad harus disebutkan segala sesuatu yang bias mempertinggi dan memperendah harga barang itu.
Barang yang akan diserahkan hendaknya barang-barang yang biasa didapat dipasar.
Harga hendakya dipegang ditempat akad berlangsug.
Jual Beli yang dilarang dan batal hukumnya adalah :

Barang yang dihukumkan najis oleh agama seperti anjing, babi, berhala, bangkai dan khamar.
Jual beli sperma (mani) hewan, seperti mengawinkan seekor domba jantan dengan betina agar dapat memperoleh keturunan, jual beli ini haram hukumnya karena Rasulullah SAW bersabda :




Artinya : Dari Ibn Umar ra berkata : Rasulullah SAW telah melarang menjual mani binatang. (HR. Bukhari)

Jual beli anak binatang yang masih berada dalam perut induknya.
Jual beli dengan mukhadharah yaitu menjual buah-buahan yang belum pantas untuk dipanen.
Jual beli dengan munabadzah yaitu jual beli secara lempar-melempar.
Jual beli gharar yaitu jual beli yang samar sehingga kemungkinan adanya penipuan, contoh : penjualan ikan yang masih dikolam.
Larangan menjual makanan sehingga dua kali ditakar, hal ini menunjukkan kurang saling mempercayainya antara penjual dan pembeli.
Khiar dalam jual beli :

Khiar Majlis
Artinya antara penjual dan pembeli boleh memili akan melanjutakan jual beli atau membatalkannya selama keduanya masih dalam satu tempat atau majelis.

2. Khiar syarat

Yaitu penjualan yang didalamnya disyaratkan sesuatu baik oleh penjual dan pembeli, seperti seseorang berkata “saya jual rumah ini dengan harga seratus juta rupiah dengan syarat khiar selama tiga hari.

Khiar ‘aib
Artinya dalam jual beli ini disyaratkan kesempurnaan benda-benda yang dibeli.

Lelang (muzayadah)

Penjualan denga cara lelang seperti ini dibolehkan dalam agama islam karena dijelaskn dalam satu keterangan yang artinya : “Dari Anas ra, Ia berkata Rasulullah SAW.menjual sebuah pelana dan sebuah mangkok air dengan berkata ; siapa yang ingin membeli pelana dan mangkok ini? Seorang laki-laki menyahut; aku bersedia membelinya seharga satu dirham.Lalu nabi berkata lagi, siapa yang berani menambahi? Maka diberi dua dirham oleh seorang laki-laki kepada beliau, lalu dijuallah kedua benda itu kepada laki-laki tadi.(HR. Tirmizi)


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr, Wb puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “Pengertian Fikih Siyasah” serta tak lupa pula kami haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi kita Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahilia, dari zaman kebodohan menuju zaman yang sekarang ini yakni zaman yang penuh denga ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dalam pembuatan makalah ini kami sangat menyadari bahwa baik dalam penyampaian maupun penulisan masih banyak kekurangannya untuk itu saran dan kritik dari berbagai pihak sangat kami harapkan untuk penunjang dalam pembuatan makalah kami berikutnya.

Wassalamualaikum Wr, Wb


kisah nabi muhamad SWA dengan pengemis buta

Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah seorang pengemis Yahudi buta, hari demi hari apabila ada orang yang mendekatinya ia selalu berkata "Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya". Setiap pagi Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Rasulullah SAW melakukannya setiap hari hingga menjelang Beliau SAW wafat. Setelah kewafatan

Rasulullah tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari Abu Bakar r.a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah r.ha. Beliau bertanya kepada anaknya, "anakku adakah sunnah kekasihku yang belum aku kerjakan", Aisyah r.ha menjawab pertanyaan ayahnya, "Wahai ayahanda engkau adalah seorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayahanda lakukan kecuali satu sunnah saja". "Apakah Itu?", tanya Abu Bakar r.a. Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana", kata Aisyah r.ha.

Keesokan harinya Abu Bakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abu Bakar r.a mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepada nya. Ketika Abu Bakar r.a. mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, "siapakah kamu ?". Abu Bakar r.a menjawab, "aku orang yang biasa". "Bukan !, engkau bukan orang yang biasa mendatangiku", jawab si pengemis buta itu. Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan mulutnya setelah itu ia berikan pada ku dengan mulutnya sendiri", pengemis itu melanjutkan perkataannya. Abu Bakar r.a. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, aku memang bukan orang yang biasa datang pada mu, aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada lagi. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW. Setelah pengemis itu mendengar cerita Abu Bakar r.a. ia pun menangis dan kemudian berkata, benarkah demikian?, selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia.... Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat dihadapan Abu Bakar r.a.

Jumat, 02 April 2010

ASHABUL KAHFI (PENGHUNI GUA)

Sudah menjadi adat yang lazim bagi penduduk Upsus merayakan suatu hariraya, dimana mereka sama-sama menghiasi berhala-berhala dan patung-patung, lalu mereka berdiri disekitar patung-patung itu dengan riang gembira, sambil memuja-muja dan menyembahnya, bahkan memberikan korban-korban yang berharga kepada patung-patung dan berhala-berhala itu. Suatu adat kebiasaan yang tidak dapat dirobah dan dilanggar oleh siapa juga.
Tetapi ditengah-tengah golongan penduduk yang ramai itu, ada seorang pemuda termasuk golongan bangsawan dan mulia, tampaknya tidak begitu gembira ditengah-tengah semua orang yang sedang bergembira itu. Dia termenung seorang diri, jiwanya tampak gelisah.
Ketika semua orang sudah sama-sama menyembah kepada berhala-berhala yang dirayakan sebesar-besarnya itu, pemuda itu tampak keengganannya untuk menundukkan kepalanya. Tampak pula keraguan dan kebingungan hatinya untuk turut menyembah dan bersujud kepada batu-batu berhias itu.
Keraguan dan kebingungannya, segera berubah menjadi ketetapan hati untuk menyanggah apa yang dilihatnya itu. Akal dan fikirannya berontak rupanya, sehingga dia terpaksa keluar dari barisan orang ramai dengan diam-diam dan sembunyi-sembunyi,berjalan meninggalkan tempat perayaan besar itu untuk menjauhkan diri. Akhirnya dia berhenti dibawah sebatang pokok kayu, lalu melepaskan kelelahan fikirannya. Mukanya tampak merah padam, menunjukkan jiwanya yang sedang berontak keras.
Perasaan yang demikian itu rupanya tidak timbul dalam jiwa pemuda itu saja. Tidak lama sesudah dia tertunduk dibawah pokok kayu itu, ia disusul oleh seorang pemuda lain yang sebaya dengannya, sama-sama bangsawan kaumnya. Dia pun kerana jiwanya memberontak, tidak sudi lagi memuja dan memuji-muji batu itu. Dua orang pemuda ini segera disusul oleh seorang pemuda lainnya berturut-turut, sehingga mereka sekarang berjumlah tujuh orang.
Ketujuh pemuda ini segera berkenalan, mereka bercakap-cakap mengemukakan pendirian dan fikiran masing-masing. Ternyata kesemuanya mempunyai pendapat yang sama, fikiran yang bulat, sekalipun pada mulanya mereka tidak kenal-mengenal.
Mereka itu sepakat dan berjanji, tidak akan menyembah dan memuja patung-patung itu lagi, sebagai umumnya bangsa mereka sendiri. Lalu mereka menerawang ke alam yang luas, ke langit yang biru, ke matahari yang sedang bersinar, ke gurun yang luas tidak berpinggir itu.
Mereka berkeyakinan bahawa kesemuanya itu tentu ada yang menjadikan dan menguasai, iaitu Allah s.w.t. "Ya, Allah, inilah yang harus kita sembah," kata mereka.
Mereka bersumpah akan menyembah Allah dan akan memegang teguh agama mereka ini. Jiwa mereka mulai tenang kembali dan mereka sepakat pula akan menyembunyikan apa yang terkandung dalam jiwanya masing-masing itu, terhadap bangsanya yang masih sesat dan fanatik, takut kalau-kalau hal itu diketahui rajanya, yang pasti akan memaksa mereka untuk kembali ke agama yang sesat itu. Hal ini tak dapat mereka pertahankan, kerana mereka tidak ramai dan tidak mungkin kuat untuk melawannya.
Demikianlah beberapa waktu lamanya, mereka hidup diantara bangsanya, ke hulu sama ke hulu, ke mudik sama ke mudik, namun dalam jiwanya bertentangan seratus peratus. Tetapi bila pemuda-pemuda itu sedang seorang diri, masing-masing bersembahyang menyembah Allah s.w.t. berdoa dan bermunajat kepadaNya.
Pada suatu malam, ketujuh pemuda ini berkumpul disuatu tempat. Dalam pertemuan itu, salah seorang diantara mereka lalu berkata dengan berbisik: "Saudara-saudara, kelmarin saya mendengar khabar yang amat mengecewakan kita, bila benar orang yang membawa khabar ini, iaitu ada persiapan untuk merusakkan agama kita, serta membahayakan jiwa kita. Saya dengar, bahawa raja sudah mengetahui akan hal kita ini. Bukan main marahnya setelah dia mengetahui. Raja telah memutuskan akan menghukum kita dengan hukuman yang seberat-beratnya, bila kita tidak kembali dari agama kita ini. Saya khuatir sekali kerana menurut khabar itu juga, bahawa tindakan kejam terhadap kita itu akan dijalankan besok pagi dengan memanggil kita semua. Kalau kita benar-benar hadir dihadapan raja, sudah pasti kita akan mengalami hal-hal yang tidak diinginkan. Marilah kita fikirkan bersama apa yang harus kita jalankan."
Mendengar keterangan ini, lalu berkata pula yang lainnya: "Khabar ini sudah lama pula saya mendengarnya. Mula-mula saya kira hanya khabar bohong saja. Tetapi tanda-tanda semuanya
menunjukkan bahawa khabar itu benar-benar adanya. Nyata sudah, bahawa kita tidak akan dapat meninggalkan agama kita, sekalipun apa juga yang akan terjadi. Matahari timbul setiap pagi dan tenggelam setiap petang, menjadi bukti adanya Tuhan yang kita sembah. Segala yang ada ini menjadi bukti kebenaran yang kita sembah."
Sebelum dapat memutuskan apa-apa yang harus mereka lakukan, tiba-tiba mereka sudah didatangi pengawal diraja. Ketujuh pemuda itu digiring mengadap raja, diceraikan dari keluarganya masing-masing. Raja lalu berkata kepada mereka: "Kamu sudah mencuba menyembunyikan apa yang terkandung dalam hatimu masing-masing. Tetapi apa yang kamu sembunyikan itu sudah ku ketahui semuanya, baik yang lahir, mahupun yang batin. Kamu telah melemparkan agama raja dan agama rakyat, lalu menganut agama baru yang tidak ku ketahui bagaimana cara datangnya kepadamu.
"Aku mahu menghukum kalian dengan hukuman yang seberat-beratnya. Tetapi hukuman ini ku tangguhkan, memandang kehormatan keluarga dan kebangsawananmu sekalian.
"Aku memberi tempoh kepadamu sekalian untuk berfikir: Kamu harus kembali ke agama yang lama, iaitu agama raja dan agama rakyat, atau kamu akan dilihat orang ramai untuk digantung, dipenggal lehermu dan dibunuh mati."
Kepada masing-masing pemuda yang tujuh orang itu, diberikan Allah hati yang tetap, keimanan yang teguh; mereka lalu menjawab: "Ya raja, kami menyembah Tuhan kami ini bukan dengan meniru, tetapi sebagai penyelidikan dan pemikiran kami yang sedalam-dalamnya. Adapun orang ramai yang menyembah patung-patung itu adalah semata-mata dengan meniru saja, tidak dengan menjalankan akal dan fikirannya sedikit juga. Kalau kami kembali menyembah agama mereka, bererti kami menipu diri sendiri dan menipu raja pula. Sebab itu kami akan tetap memegang teguh agama kami ini, terserahlah kepadamu untuk menjalankan tindakan apa saja yang engkau kehendaki."
Raja lalu menjawab: "Janganlah kamu menjawab sekarang. Pulanglah dahulu, besok pagi datang lagi menghadap. Pilihlah salah satu di antara dua hal yang sudah ku kemukakan itu. Terserah kepadamulah untuk menentukannya."
Di saat itu juga mereka lalu bermusyawarah di salah suatu tempat yang agak jauh dari kota. Salah seorang lalu berkata: "Raja memang sudah tetap dengan keputusannya, kita pun sudah tetap pula dengan keputusan kita, iaitu dua putusan yang bertentangan. Kalau kita datang lagi esok, bererti kita menyerahkan jiwa kita untuk dicabut. Sebab itu guna mempertahankan agama kita marilah kita menyembunyikan diri dalam gua yang terletak di gunung itu. Sekalipun gua itu sempit dan gelap keadaannya, tetapi iman dapat melapangkan dada dan menenangi fikiran kita. Sebaliknya kita berada di alam yang lapang dan ditenangi oleh matahari, kita tidak merdeka beragama dan menyembah Tuhan kita. Marilah kita berhijrah ke sana dengan agama dan kepercayaan kita. Apa gunanya kita hidup di sini, dimana kita dipaksa beragama yang tidak sama dengan fikiran kita sendiri !"
Ketika itu juga mereka bersiap menyediakan bekalannya masing-masing, lalu berangkat meninggalkan kampung halaman dan keluarga masing-masing, menuju ke gunung yang jauh letaknya, ke gua sempit di tengah hutan. Mereka pergi tanpa senjata dan pengawal. Untung di tengah jalan mereka disusul oleh seekor anjing kepunyaan salah seorang di antara mereka. Anjing inilah yang menjadi penunjuk jalan menuju ke gua yang terpencil itu.
Setelah mereka memasuki gua itu, anjing itu tetap berdiri, di muka gua, berjaga dengan merentangkan kedua kakinya.
Di tepi gua itu mereka temui buah-buahan, lalu dimakannya dan ada pula sedikit air, lalu diminumnya. Setelah itu mereka duduk melepaskan lelahnya, setelah lama berjalan, mendaki dan menurun. Baru saja mereka sama-sama merebahkan dirinya untuk menenangkan perasaan letihnya, tiba-tiba mereka itu semuanya tertidur senyenyak-nyenyaknya.
Malam berganti siang, siang pun berganti malam, tahun berganti tahun dan abad berganti abad, sedang pemuda-pemuda itu tetap tidur dengan nyenyaknya. Mereka tidak mengetahui samasekali akan penggantian malam dengan siang, penggantian tahun, penggantian musim dan penggantian abad. Hujan dan angin taufan pun tidak mereka ketahui, begitu jua guruh dan petir tidak mereka dengar.
Dengan takdir Allah, jalannya matahari agak membelok sedikit, sehingga tepat di pintu gua tempat mereka bersembunyi itu. Dengan keadaan cahaya matahari yang sangat terik itu, mereka terbangun.
Tiga ratus sembilan tahun lamanya mereka tidur. Di kala terbangun itu keadaan mereka sudah jauh berubah. Mereka merasakan lapar yang bukan kepalang hebatnya, tetapi masing masing tidak mengetahui berapa lamanya mereka tertidur itu.
Salah seorang lalu berkata: "Saya menduga lama benar tidur kita ini. Cuba kamu katakan berapa lamakah gerangan?"
Seorang lagi lalu menjawab: "Berdasarkan letihnya badan dan laparnya perut kita, maka saya kira kita sekalian tertidur sehari lamanya."
Berkata pula orang yang ketiga: "Kita mulai tidur di waktu pagi dan itu matahari masih belum terbenam. Kalau begitu kita tidur hanya setengah hari sahaja."
Berkata pula yang keempat: "Apa gunanya kita bertengkar tentang lamanya tidur. Tuhanlah yang lebih mengetahui berapa lamanya kita tidur. Tetapi kerana saya terlalu lapar, sebab tidak makan dahulu sebelum berangkat, maka siapakah di antara kita ini yang mahu pergi ke kota (pasar) untuk membeli makanan? Inilah wangnya; tetapi harus berhati-hati jangan sampai diketahui orang atau raja, bahawa kita berada dalam gua ini, sebab sudah pasti raja dengan kakitangannya sedang mencari kita dimana mana."
Salah seorang dari mereka lalu keluar menuju ke pasar mencari makanan, dengan perasaan khuatir dan takut, akhirnya sampailah dia ke dalam kota Upsus, iaitu negerinya sendiri. Alangkah hairannya ia bahawa negeri itu benar-benar negeri Upsus. Tetapi segala pemandangan yang dilihatnya berubah semuanya. Berubah tanda tandanya, berubah bentuk rumah dan gedung-gedungnya. Banyak pula dilihatnya bekas gedung-gedung yang sudah tua yang sudah runtuh. Tiap-tiap orang lalu lalang diperhatikannya, seorang pun tidak ada yang dikenalinya. Dia berkata dalam hatinya: "Negeri ini seakan-akan negeri kami sendiri tetapi penduduknya bukanlah bangsa kami sendiri, jauh berbeza keadaan mereka ini."
Dia berjalan terpinga pinga, makin bertambah banyak juga tolehnya ke kiri dan ke kanan. Nyata kebimbangan dalam setiap langkahnya, sehingga setiap orang yang melihat kepadanya, dapat mengetahui bahawa dia adalah orang asing yang baru sekali melalui negeri ini. Salah seorang penduduk yang melihat akan keadaannya, lalu bertanya kepadanya: "Apakah engkau orang asing di negeri ini? Dari manakah asalmu dan apa yang sedang menggoda fikiranmu? Siapakah yang sedang kau cari?"
Mendengar pertanyaan itu, dia lalu menjawab: "Saya bukan orang asing. Saya sedang mencari makanan untuk saya beli, di manakah tempat orang menjual makanan?"
Orang itupun lalu membawanya ke tempat orang menjual makanan. Makanan diambilnya dan penghuni gua ini pun mengeluarkan wang yang ada dalam sakunya. Alangkah terkejut sipenjual makanan itu, setelah dilihatnya matawang yang dibayarkan pemuda itu, adalah matawang lama, yang beredar tiga abad yang silam, yang sudah tidak laku lagi di saat itu. Sipenjual makanan itu mengira, bahawa pemuda itu pasti mendapat barang pendaman dan pasti fikirannya bahawa selain matawang yang dilihatnya itu tentu ada banyak lagi harta kekayaan lainnya. Orang ramai yang sama melihat matawang itupun berkerumun melingkari pemuda itu. Mereka ingin tahu di mana pemuda itu menyimpan hartabenda pendaman itu.
Dengan rasa tercengang dan penuh hairan akan maksud mereka, pemuda gua itu lalu berkata: "Saya bukan mendapat barang pendaman sebagai yang kamu sangkakan, wang ini adalah wang yang kudapat dari temanku kelmarin. Dengan wang ini saya berniat untuk membeli makanan. Kenapa kamu merasa terkejut melihat wangku ini? Kenapa kamu menyangka yang bukan-bukan terhadap diriku?"
Pemuda gua itu segera berpaling hendak melarikan diri, kerana takut akan terbuka rahsia teman-temannya yang sedang bersembunyi, menyembunyikan diri dari tangkapan raja negeri itu.
Tetapi orang ramai menghalangnya. Dengan kata-kata yang sopan-santun, mereka ingin mendengarkan cerita selanjutnya.
Dalam percakapan selanjutnya, maka terbuktilah kepada orang ramai itu, bahawa pemuda ini adalah pemuda yang lari dari kepungan raja pada tiga abad yang silam. Mereka mengetahui akan peristiwa itu, dari cerita yang telah masyhur dan diketahui orang ramai. Larinya pemuda-pemuda itu kerana tidak sudi menjual agamanya kepada raja yang ganas, yang memaksa mereka untuk menyembah batu.
Salah seorang di antara mereka itu berkata kepada pemuda itu: "Janganlah engkau khuatir kepada raja ganas yang engkau katakan tadi. Raja itu sudah mati pada tiga abad yang silam. Raja yang memerintah sekarang ini, adalah seorang raja yang mukmin dan baik hati. Raja kami yang sekarang ini orang beriman seperti yang kamu imani. Di manakah teman-temanmu yang lainnya? Bawalah mereka ke mari semuanya "
Barulah pemuda itu insaf akan apa sebenarnya yang sudah terjadi. Dengan ketenangan yang amat jelas serta dengan alasan dan bukti-bukti yang cukup terang, maka terbuktilah bahawa mereka berada dalam gua bukan semalam atau setengah hari, tetapi sudah tiga abad lamanya. Segera pemuda itu minta izin untuk memberitahukan teman-temannya yang masih bersembunyi dalam gua, agar keluar dari persembunyiannya dan menerangkan kepada penduduk negeri itu akan keadaan yang sebenarnya; apalagi mereka sedang menunggu dengan kelaparan dalam gua, serta ingin mengetahui keadaan di luar gua.
Laporan peristiwa ini segera sampai kepada raja yang soleh, yang sedang berkuasa di negeri itu. Raja sendiri tampil turut menyambut pemuda-pemuda beriwayat itu dari dalam gua tempat persembunyian mereka. Raja pun ingin mengetahui akan riwayat dan wajah mereka, selama ini mereka senantiasa menjadi bualan orang ramai saja.
Setelah mereka keluar dari gua itu, mereka disambut raja dan penduduk negeri. Raja membawa mereka ke dalam istana dan diberinya tempat di istana yang indah itu. Para pemuda tadi lalu berkata kepada raja: "Kami ini sudah tidak mengharap hidup yang lebih panjang lagi, kerana kami sudah melewati beberapa keturunan dan kesemuanya telah meninggal dunia, bahkan negeri dan gedung-gedung besar yang dahulu pun sudah runtuh semuanya; yang kami lihat sekarang ini adalah serba baru. Kami pun sudah puas melihat raja dan penduduk yang hidup di negeri ini sudah sama-sama beriman kepada Allah."
Para pemuda itu lalu bersujud dan berdoa ke hadhrat Allah agar menurunkan rahmatNya dan agar Allah mengizinkan mereka pulang ke rahmatullah. Tidak lama kemudian sesudah mengucapkan doa itu mereka lalu menghembuskan nafasnya yang terakhir, dengan tenang dan tenteram.
Keadaan dan kejadian itu, menjadi dasar yang kuat sekali bagi mereka untuk tetap iman dan tunduk kepada Allah, Tuhan yang Maha Kuasa. Mereka makin percaya bahawa janji Allah itu benar semuanya, serta Hari Qiamat dan akhirat itupun benar semuanya. Sepeninggalan mereka, orang lalu bentengkar cara bagaimana pemuda-pemuda suci itu dapat diperingati. Ada yang mengusulkan agar di atas kubur mereka itu didirikan sebuah tugu besar, rumah dan gedung yang dapat menunjukkan kebesaran mereka itu. Tetapi ada juga satu golongan dari orang-orang yang cinta terhadap pemuda-pemuda itu berkata, agar jangan tugu yang didirikan tetapi dirikanlah masjid di atas gua mereka itu, supaya dari dalam masjid itu dapat orang sama sama menyembah dan membesarkan nama Allah dan selalu insaf akan kebesaran Allah. Sebab apa ertinya sesuatu peringatan dan penghormatan, bila peringatan dan penghormatan itu tidak dapat membawa orang kepada menghormati dan membesarkan Allah, Tuhan yang Maha Terhormat dan Maha Kuasa.*

ISKANDAR ZULKARNAIN

Dia dilahirkan diMacedonia. Kepadanya dikurniakan Allah otak yang pintar, fikiran yang panjang dan berbagai-bagai ilmu pengetahuan: Ilmu perang, ilmu politik dan ilmu teknik dan kimia.
Dari semenjak dia masih kecil, hatinya sudah tidak enak melihat perang yang selalu timbul antara Timur (Kerajaan Persia) dengan Barat (Kerajaan Rum). Perang yang tidak henti-hentinya dan tahun ke tahun, malah dari abad ke abad, yang telah menewaskan ribuan manusia dan merosakkan bumi, menghancurkan banyak harta benda.
Untuk menghindarkan perang antara Timur dengan Barat yang sudah bertradisi ini, dia ingin mendirikan sebuah kerajaan besar yang meliputi Timur dan Barat.
Padanya terdapat segala syarat untuk menyampaikan. maksud dan tujuan hidupnya yang maha besar itu. Selain dia seorang yang baik, berakhlak yang tinggi, berilmu pengetahuan tentang ketenteraan, tentang pemerintahan dan teknik, akan dapat membawa dia sampai dipantai cita-citanya.
Mula-mula sekali dengan tenteranya yang lengkap kuat, dia menuju ke Barat (Maghribi atau Moroko), tempat terbenamnya matahari. Disitu dilihatnya matahari itu terbenam dimatair yang bertambah hitam, iaitu Lautan Atlantik sekarang ini.
Disitu didapatinya satu bangsa yang terlalu engkar dan kafir, hebat sekali kerosakan dan kejahatan yang ditimbulkan bangsa itu. Bukan saja merosakkan permukaan bumi dan mengacaukannya, tetapi juga sudah menjadi tabiat mereka suka membunuh orang-orang yang tidak bersalah sekalipun.
Sebelum melakukan tindakan, terlebih dahulu Iskandar Zulkarnain menadahkan tangannya ke langit, memohon petunjuk kepada Allah, tindakan apa sebaiknya yang harus dilakukan terhadap bangsa yang begitu kejam. Apakah bangsa itu akan digempurnya habis-habisan atau akan dibiarkan begitu saja?
Tuhan menyuruh Iskandar Zulkarnain membuat pilihan salah satu diantara dua tindakan: Digempur habis-habisan sebagai balasan atas kekejaman mereka selama ini atau diajar dan dididik dengan propaganda, agar mereka kembali kepada kebenaran dan meninggalkan segala kejahatan.
Akhirnya Iskandar Zulkarnain memutuskan akan menggempur mereka yang derhaka dan jahat sehebat-hebatnya dan membiarkan serta melindungi orang-orang yang baik diantara mereka. Pada bangsa itu, Iskandar Zulkarnain lalu mengucapkan kata-katanya yang ningkas: Siapa yang aniaya, akan kami seksa dan dikembalikan kepada Tuhan agar Tuhan memberi seksa yang lebih hebat lagi. Adapun orang-orang yang saleh dan baik, akan kami lindungi serta diberi ganjaran-ganjaran dan kepadanya kami hanya akan perintahkan kewajipan-kewajipan yang ringan saja.
Tenteranya segera bergerak, menewaskan setiap orang yang kejam, melindungi setiap orang yang baik. Akhirnya negeri itu dapat diamankan dan ditenteramkan, serta diatur sebaik-baiknya, penuh dengan kehidupan bahagia dan makmur.
Kerana kewajipannya terhadap bangsa dan negeri itu sudah selesai, Iskandar Zulkarnain dengan tenteranya lantas menuju ke arah Timur (India). Dilihatnya matahari terbit atas bangsa yang masih hidup telanjang (Bangsa Hindustan).
Bangsa dan negeri itupun dapat ditaklukkannya, diamankan dan ditenteramkannya, serta diatur sebaik-baiknya sehingga setiap orang dapat merasakan hidup aman dan tenteram, bahagia dan
senang pula. Bangsa itu dapat dikeluarkannya dari lembah kesesatan dan kejahilan.
Selesailah sudah kewajipannya terhadap negeri dan bangsa itu. Ia lalu menuju ke utara, ke negeri Armenia melalui Persia dan Azerbaijan. Dengan kemenangan demi kemenangan yang dicapainya selama dalam perjalanan itu, akhirnya dia sampai ditempat yang ditujui. Didapatinya di situ satu bangsa yang hidup antara dua buah gunung, iaitu Gunung Armani dan Gunung Azerbaijan. Iskandar Zulkarnain tidak mengerti akan bahasa yang dipakai bangsa ini.
Bangsa ini didapatinya hidup selalu dalam ketakutan dan kekhuatiran, kerana negeri mereka berbatasan dengan bangsa Yajuj dan Majuj yang terkenal kejam dan kuatnya. Bukan sekali-dua kali saja tetapi sering sekali bangsa Yajuj dan Majuj itu datang menyerang mereka, menghancurkan apa saja yang didapatinya dan membunuh siapa saja yang dijumpainya.
Kedatangan Iskandar Zulkarnain ini, mereka sambut dengan segala kehormatan dan kegembiraan, kerana mereka tahu bahawa Iskandar Zulkarnain adalah raja yang terkuat dan raja yang seadil-adilnya dimuka bumi ini.
Kepada Iskandar Zulkarnain dimintanya pertolongan, untuk melindungi diri mereka dari serangan Yajuj dan Majuj. Mereka memohon agar antara negeri mereka dengan negeri Yajuj dan Majuj diadakan dinding raksasa yang tidak dapat ditembusi dan untuk keperluan ini, mereka sanggup membayar upah dan kerugian kepada Iskandar Zulkarnain.
Mendengar permohonan ini, Iskandar Zulkarnain menjawab: Saya tidak mengharapkan upah dari kamu. Nikmat dan pemberian Tuhanku adalah lebih berharga dari upah itu. Hanya kepadamu saya minta kaum pekerja dan alat-alatnya, besi, tembaga, arang batu dan kayu.
Setelah semua itu terkumpul, Iskandar Zulkarnain mulai bekerja dengan pentolongan para pekerja. Mula-mula dinyalakan api dengan kayu dan arang batu, diambilnya besi, lalu dihancurkannya dengan api itu. Kepada hancuran besi itu dituangkannya tembaga, sehingga menjadi satu dengan besi. Dengan bahan campuran inilah didirikannya dinding raksasa antara negeri itu dengan negeri Yajuj dan Majuj, dinding besi raksasa yang tidak dapat ditembus dan dilubangi oleh sesiapa.
Kepada bangsa itu Iskandar Zulkarnain lalu berkata: Dinding ini adalah rahmat dari Tuhan kepadamu, hanya Tuhanlah yang dapat menembus dinding ini, bila dikehendakiNya.
Dengan jalan begitu, maka aman dan tenteramlah negeri itu. Setelah Iskandar Zulkarnain dapat menaklukkan negeri-negeri lainnya ditimur, barat, diutara dan diselatan, maka kerajaannya kini
meliputi: Moroko, Rom, Yunani, Mesir, Persia dan India, sehingga merupakan sebuah kerajaan yang amat luas, yang belum pernah terjadi sebelumnya, dimana penduduknya kini hidup dengan aman
tenteram dan makmur.
Cita-cita Iskandar Zulkarnain telah dapat dicapainya, berkat pertolongan Allah, kerana dia selalu berlindung diri kepadaNya. Tetapi sayang setelah Iskandar Zulkarnain meninggal dunia, kerajaan
yang besar dan bahagia itu menjadi berpecah-belah, kerana perebutan kekuasaan para pengikutnya yang ditinggalkannya.
Iskandar Zulkarnain yang bererti raja Timur dan Barat, telah dapat mempersatukan kerajaan Timur dengan kerajaan Barat, menjadi suatu kerajaan yang adil dan makmur, berkat ilmu dan pengetahuannya, serta berkat dasar ketuhanan yang selalu dipegangnya teguh dalam mendirikan kerajaan besar itu.
Cita-cita Iskandar Zulkarnain yang suci murni dan maha besar itu, untuk sementara telah dilanggar oleh manusia yang berkuasa sesudahnya. Tetapi pada saatnya nanti cita-cita ini akan menjelma
lagi serta menjadi kenyataan, sehingga akan berdiri nanti sebuah negara yang terdiri atas Timur dan Barat, yang adil dan makmur.
Kita sedang menunggu berdirinya negera itu, menunggu-nunggu kedatangan Iskandar Zulkarnain abad keduapuluh.

Kamis, 01 April 2010

Doa Aktifitas Hari ini

Izinkan kami berdoa aktfitas di pagi hari yang indah ini:

'Ya Allah, kami memohon kepadaMu kelurusan niat dan ketulusan motivasi dalam segala aktifitas kami di hari ini. Ya Allah, kami memohon bersihkan hati kami dari segala sesuatu selain wajahMu. Ya Allah, kabulkanlah doa dan harapan siapapun yang datang kepadaMu dan limpahkan kasih sayangMu walau terhadap mereka yang berpaling dariMu. Amin Ya Robbal Alamin..'

Selamat beraktifitas & Sukses selalu..

Air Mata Ayah

Hari ini saya membuka email, hati saya terasa tersentak. Air mata mengalir tak kuasa untuk ditahan. Setiap baris kalimatnya saya baca. Kata-katanya menghunjam dihati bahkan mengoyak kelubuk yang paling dalam. Beliau menuturkan sebagai berikut.

'Mas Agus, putra saya meninggal dunia di usianya 2 tahun. tepat satu hari sebelum hari kelahirannya. Hari Ahad ketika saya libur, seharian kami bermain. Saya, istri dan anak bercanda seolah tiada mengerti apa yang akan terjadi. Badannya panas tiba-tiba, siang itu juga saya membawanya ke dokter. Tidak ada perkembangannya. Malamnya kembali saya membawanya ke Rumah Sakit dan anak saya yang sekecil itu harus diinfusnya dan mendapatkan oksigen. Sampai anak saya koma dan akhirnya tiada. Air mata saya tertumpah. Isak tangis tak bisa saya tahan. Saya memeluknya dan mencium wajahnya. Saya katakan pada, 'Sayang, ayah selalu mencintaimu. Kembalilah padaNya. Ayah ikhlaskan kamu..sayang.'

Dikalimat beliau selanjutnya ada kata-kata yang begitu indah namun terasa sebuah kepedihan dihati yang teramat dalam dan sebuah renungan bagi kita sebagai orang yang beriman, 'Saya yakin Mas Agus Syafii. musibah dengan meninggalnya anak saya ini adalah ladang peningkatan iman dan taqwa saya dan istri saya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Saya selalu ingat hadist Nabi Muhammad yang sering Mas Agus kutip.

'Sungguh menakjubkan orang yang beriman karena segala urusannya adalah baik bagi dirinya. Dalam hal ini tidak akan terdapat melainkan orang yang mukmin. Apabila ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur karena hal itu baik untuknya. Dan apabila tertimpa musibah, ia bersabar karena hal itu baik juga untuknya. (HR. Muslim).

Alangkah istimewa beliau seorang ayah yang juga sebagai seorang mukmin mampu melewati semua penderitaan dan kepedihan dihatinya, disetiap tetesan air matanya adalah ladang peningkatan iman dan taqwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Itulah Air mata ayah. Subhanallah.

Air Mata Dalam Tahajud

Ditengah kegundahan hati, keresahan yang kita rasakan mengadu hanya kepada Allah sampai meneteskan air mata menjadikan kegundahan hati menjadi lega. Hal itu juga dilakukan oleh Nabi Muhammad yang setiap saat dalam sholat tahajudnya senantiasa meneteskan air matanya. Sebagaimana yang dituturkan oleh Aisyah,

'Dan Rasulullah duduk sambil terus menangis hingga tanah menjadi basah. Lalu datang Bilal mengumandangkan adzan. Waktu Bilal melihat Rasulullah menangis, Bilal bertanya, 'Wahai Rasulullah, kenapa engkau menangis sedangkan Allah telah mengampuni dosamu yang telah lalu dan yang akan datang?' Rasulullah menjawab, 'Apakah engkau tidak suka, jika aku menjadi hamba yang bersyukur?'

Adapun Abdullah bin Asyakhir berkata, 'Aku datang menemui Rasulullah sedang beliau melaksanakan sholat seraya menangis. Suara isak tangis beliau seperti bunyi air di dalam bejana yang sudah mendidih. Beliau bangun diwaktu malam dan melakukan sholat tahajud tanpa berhenti menangis sehingga pangkuan beliau menjadi basah.'

Alangkah indahnya hidup ini bila kita bisa menangis sewaktu kita sholat tahajud, menangis dihadapan Allah sebab hanya kepada Allahlah yang layak menumpahkan semua cucuran air mata kita. Air mata kebahagiaan dunia dan akherat karena sebuah kecintaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Yuk, jangan lupa ya..sholat tahajud malam ini...

Kemuliaan dibalik Kebencian

Beberapa hari yang lalu istri saya bercerita di depan Rumah Amalia banyak anak-anak SMP masih memakai baju seragam sekolah ada yang membawa batu, kayu, gesper seperti hendak tawuran menunggu anak-anak yang yang dianggap 'musuh' hendak lewat. Istri saya kemudian mengingat kepada anak-anak itu agar membubarkan diri. Sampai akhirnya mereka membubarkan diri setelah istri saya memberikan pengertian pada mereka bawa tawuran tidaklah berguna.


Entah apa yang menjadi alasan namun itulah wujud kebencian yang terpendam yang siap meledak. Ada jiwa yang merasa tersakiti, menyimpan dendam begitu erat yang ingin dimuntahkan. Bagi yang menyakiti membuat dirinya menjadi was-was karena akan ada balasan bagi dirinya. Anak-anak itu adalah gambaran betapa kebencian bisa menjangkiti siapapun dan mampu menularkan kebencian kepada orang lain.

Bila dipahami lebih mendalam sesungguhnya kebencian bukanlah semata-mata sumber dendam dan kemarahan, bukanlah murka dan juga bukan kutukan bagi manusia. Dibalik kebencian ada kemuliaan yang mengajarkan kepada kita bahwa hidup akan menjadi terasa sejuk nan indah bila dihiasi dengan cinta dan kasih sayang. Disetiap kejadian yang membuat kita menumpahkan air mata sekalipun selalu membawa pesan kemuliaan bagi hidup kita mengajarkan agar cinta dan kasih sayang digunakan sebagai cara membalas melawan kemarahan dan kebencian.

Banyak orang yang mengatakan bahwa cinta dan kasih sayang tidak akan pernah bisa menyelesaikan masalah kehidupan umat manusia dimuka bumi. Namun saya menyakini selain tugas kita berusaha dan berdoa agar kebencian tidak menjadi virus yang menyebar, diperlukan sebuah kesabaran untuk menyebarkan cinta dan kasih sayang sebagai pilihan dalam menemukan solusi dalam menghadapi masalah kehidupan kita. Mensucikan jiwa dari kebencian membuat hidup kita senantiasa menjadi orang yang beruntung. Sebagaimana Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

'Sungguh beruntunglah orang yang mensucikan jiwanya dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya (QS. 91: 9-10).

Keajaiban Sholat Fardhu

Menjalankan sholat fardhu memang kewajiban, seringkali kita tidak merasakan dibalik kewajiban itu menyimpan banyak keajaiban di dalamnya. Seperti dimudahkan segala urusannya. Pernah ada seorang teman awalnya begitu rajin dirinya menunaikan sholat fardhu karena semakin meningkat tugas di kantornya kewajiban sholat fardhunya seringkali diabaikan. Sampai pada suatu hari dirinya merasa merasa mendapatkan sentilan dari Allah mencoba untuk menjalankan sholat fardhunya tepat waktu dia menemukan banyak keajaiban, berikut ini penuturannya.

'kejadian ini saya alami baru-baru ini, dimana pada pertengahan bulan lalu saya benar- benar stress berat dan hampir putus asa karena target yg diberikan oleh bos belum terlihat akan tercapai dan itu membuat saya menjadi orang yang mudah emosinya meledak-ledak, baik pada anak buah ataupun kepada istri sendiri dan anak- anak.' tuturnya.
Awalnya saya hendak pergi ke dukun alhamdulillah, Mas Agus syafii melarang saya. saya masih ingat kata Mas, 'Jangan pergi ke dukun, bukannya memohon kepada Allah malah berbuat dosa besar, Ayo sana sholat fardhunya diawal waktu ditingkat dengan sholat berjamaah di masjid, memohon kepada Allah.'

'Disaat saya dititk bawah yg membuat saya lebih stress, tiba-tiba saya seperti disentil oleh Allah melalui nasehat Mas Agus supaya saya lebih giat sholat fardhu diawal waktu yang dulu pernah saya jalani tapi sekarang sudah jarang saya menjalankannya.

Akhirnya dengan kebulatan tekad dan niat yang tulus serta mengharapkan Ridho Allah Subhanahu Wa Ta'ala, mulai hari itu juga saya menjalani sholat fardhu diawal waktu .Subahanallah dalam waktu hanya lebih kurang 2 minggu, target yang diberikan oleh bos dapat saya capai malah melebihi dari target. Alhamdullillah sekarang saya masih bekerja dengan jabatan baru yang lebih tinggi sehingga memudahkan saya berbagi rizki bersama anak-anak Amalia.' tuturnya. Subhanallah.

----
'Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.' (QS Ath-Thalaq 2-3).


Teriakan Penjual Roti

Setiap pagi sehabis sholat subuh, pukul 5.30 di depan rumah biasanya terdengar teriakkan tukang roti, Ti..roti! Ti..roti! nampak penjual roti umur sudah separuh baya. Dulu waktu awal saya tinggal tukang roti itu sudah ada dan selalu lewatdi depan rumah.

Pernah saya ngobrol dengannya, dari saya awal tinggal sampai sekarang tidak ada yang berubah, masih juga menjual roti pak, kata saya. Dia katakan seorang ayah harus berkorban untuk keluarganya, jika saya tidak melakukan ini tentunya anak-anak saya tidak akan bisa menjadi sarjana.

Pengorbanan itu nilai teratas yang ada pada tukang roti itu sehingga memancar diwajah tukang roti biar sudah tua nampak selalu berseri jika bertemu dengan para pembelinya.

Namun beberapa hari ini teriakkan tukang roti itu tidak terdengar, saya tanya istri saya, dek..tukang roti kok nggak pernah kedengaran ya beberapa pagi ini ya? Iya mas, katanya sih sakit. Sampai pada suatu hari saya mendengarkan bahwa dia telah tiada. Rasa kehilangan menghinggapi diri, terbayang wajahnya yang sederhana. Pengorbanan dan keihlasan adalah dua kata yang melekat pada tukang roti itu. Sayapun teriakkan di pagi hari tukang roti.

Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW pernah bersabda, 'Sesungguhnya Allah tidak melihat bentuk tubuhmu dan tidak pula menilai kebagusan wajahmu, tetapi Allah melihat keikhlasan hatimu.' [HR. Muslim]

Kata 'Memaafkan' Seorang Ibu

Ada seorang teman yang berprofesi sebagai dokter. Dia bercerita bahwa dirinya pernah dibuat pusing menangani pasien yang sudah 40 hari koma pasca operasi, tak sadarkan diri. Semua bukunya dibuka kembali. Semua profesor diberbagai bidang penyakit diajaknya
konsultasi. Namun tak juga ketemu jawabannya.

Sampai suatu ketika dia melihat seorang ibu tua menengok sang pasien. Tak selang lama beberapa hari pasiennya siuman dari koma, sadarkan diri dan tak lama kesehatannya berangsur pulih. Dokter tersebut keheranan, bagaimana mungkin dari tak sadarkan diri selama
40 hari bisa pulih kurang dari satu minggu hanya karena ditengok seorang ibu tua.

Dia beranikan diri bertanya pada istri pasien yang waktu itu menungguinya. Kata istrinya, ibu tua itu adalah ibu sang pasien. Sewaktu menengok itu ibunya berkata bahwa dirinya hari ini sudah memaafkan semua kesalahan anaknya. Setelah ibunya pergi, suaminya mulai sadarkan diri.

Bersungguh-sungguhlah dalam berbakti kepada ibumu, karena sesungguhnya surga itu berada di bawah kedua kakinya (HR. Imam Nasa'i dan Thabrani).
anas cah mangkli © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute
This template is brought to you by : allblogtools.com Blogger Templates